Inflamasi Kulit – Kulit merupakan bagian tubuh yang terletak di luar, sehingga kulit merupakan organ yang paling rentan terkena luka atau iritasi. Salah satu permasalahan yang umum terjadi pada kulit adalah inflamasi kulit. Inflamasi kulit atau yang lebih dikenal dengan istilah peradangan kulit adalah kondisi ketika sistem imun merespons benda-benda atau kondisi yang dianggap berbahaya bagi kulit dan tubuh. Saat terpapar benda atau kondisi stimulus tertentu, sel imun akan melepaskan berbagai zat yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga lebih mudah dilalui. Kemudian, sel imun akan bertolak ke area kulit yang terkena stimulus dan menimbulkan gejala yang beragam.
Baca Juga: Jangan Salah, Ini Cara Menyimpan Produk Skin Care Dengan Aman
Gejala inflamasi kulit paling jelas adalah munculnya ruam atau kemerahan pada kulit. Selain itu, kulit yang meradang dapat terlihat kasar, bersisik bahkan muncul sensasi perih. Paling ringan, area yang kemerahan menimbulkan gatal dan hangat dan jika sudah semakin meradang, kulit dapat mengelupas, pecah-pecah bahkan berdarah. Tentunya, gejala ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan perlu penindaklanjutan, terutama jika gejala yang dirasakan dalam taraf parah.
Istilah inflamasi kulit sendiri sudah bukan hal asing dalam dunia kecantikan, mengingat bahwa sekarang ada banyak produk skincare yang menyebut memiliki fungsi anti inflamasi. Namun, banyak yang masih belum paham tentang inflamasi kulit, bahkan cenderung meremehkannya. Mungkin banyak yang berpikir kulit yang meradang cukup didiamkan saja karena gejala yang dirasakan ringan, hanya kemerahan. Padahal, inflamasi kulit juga harus diperhatikan dengan serius. Seperti yang diungkapkan Nicholas Perricone, MD di bukunya “The Wrinkle Cure: Unlock the Power of Cosmeceuticals for Supple, Youthful Skin” bahwa inflamasi merusak jaringan kulit, sebuah ancaman bagi yang mendambakan kulit sehat, cerah dan glowing.
Ada banyak bentuk inflamasi kulit, salah satu yang paling sering dialami hampir setiap orang adalah sunburn, biang keringat dan jerawat meradang. Oleh karena itu, penyebab munculnya inflamasi kulit pun beragam. Bisa karena sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari atau karena reaksi tubuh terhadap panas yang menimbulkan biang keringat. Munculnya ruam dan gatal-gatal juga bisa karena reaksi alergi terhadap barang tertentu, misalnya makanan, serangga, lateks dan bahan kimia. Jika kulit muncul bentol-bentol yang mengganggu seperti psoriasis atau impetigo, bisa jadi tubuh kamu bereaksi karena ada infeksi atau penyakit autoimun. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis radang kulit yang kamu alami dan faktor penyebabnya, karena pengobatan yang dilakukan pun menyesuaikan dengan kondisi yang kamu alami.
Walau terdengar menyeramkan karena merujuk pada peradangan, inflamasi kulit adalah penyakit yang dapat disembuhkan. Beberapa kondisi inflamasi kulit memerlukan penanganan dokter dan biasanya akan diberikan krim atau salep khusus dan obat minum untuk meredakan kondisi yang dialami. Kamu pun dapat melakukan pengobatan mandiri untuk membantu meredakan inflamasi kulit yang kamu alami. Berikut ini adalah lima hal yang dapat kamu terapkan.
Pertama, Hindari sinar matahari untuk meredakan inflamasi kulit
Bagi kamu yang sedang mengalami sunburn, sering-sering terpapar sinar matahari justru akan memperparah kondisi yang dialami karena paparan sinar UV merusak jaringan kulit. Jika memang harus keluar rumah, pastikan bahwa kamu sudah mengenakan sunscreen dan mengenakan perlindungan wajah seperti topi, kacamata hitam atau syal.
Kedua, Hentikan pemakaian skincare dan makeup sementara waktu
Inflamasi kulit membuat kulit menjadi ekstra sensitif dari biasanya. Karenanya, penggunaan skincare berlapis-lapis tidak disarankan. Bisa jadi, kandungan yang tertera dalam produk skincare yang digunakan justru memperparah inflamasi kulit. Oleh karena itu, fokuslah pada penggunaan basic skincare meliputi facial wash, moisturizer, dan sunscreen. Hentikan juga produk yang sifatnya exfoliating seperti scrub atau loofah. Selain itu, disarankan untuk tidak mengenakan make up karena produk yang menutupi kemerahan berpotensi memperparah kondisi kulit.
Ketiga, Pakai pakaian longgar
Inflamasi kulit terkadang menyebabkan iritasi, gatal dan kemerahan. Kalau kamu mengenakan pakaian ketat, hal tersebut justru dapat menyebabkan kerusakan lebih pada kulit yang sudah meradang karena adanya gesekan. Memakai pakaian longgar dan membiarkan kulit bernafas sangat dianjurkan.
Keempat, Ganti pola hidup sehat
Merawat kulit tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Pastikan kamu dapat menahan diri untuk tidak mengkonsumsi produk susu, gula, dan makanan olahan karena makanan semacam ini dapat menyumbat pori-pori lebih dalam dan menyebabkan kulit menghasilkan minyak berlebih. Akibatnya, kondisi kulit akan semakin memburuk akibat tambahan jerawat alih-alih membaik. Oleh karena itu, konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta mencukupi konsumsi air minum harian sangat disarankan.
Kelima, Gunakan skincare anti inflamasi
Inflamasi sering membuat lapisan luar kulit kering. Oleh karena itu, penggunaan pelembab sangat dianjurkan karena membantu dalam menghidrasi kulit dan melindungi lapisan luar kulit sampai kulit memperbaiki dengan sendirinya. Pastikan kamu menggunakan pelembab yang memiliki fungsi anti inflamasi. Sebagai rekomendasi, kamu dapat menggunakan Klei & Clay Rosanium Face Oil. Dibuat dari minyak tumbuhan alami yang kaya akan antioksidan, Klei & Clay Rosanium Face Oil membantu meregenerasi kulit dan bersifat anti inflamasi. Selain itu, aroma bunga mawar dan geranium di dalam Rosanium face oil akan memberikan sensasi yang menenangkan.
Nah, itu tadi beberapa cara yang dapat kamu terapkan ketika mengalami inflamasi kulit. Yang terpenting dalam merawat inflamasi kulit, kamu harus memperhatikan pola hidup sehari-hari dan membiarkan kulit beristirahat sejenak. Apabila kondisi yang kamu alami parah, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter kulit ya!
Penulis: Eva Gianna Kurniawan