Klei and Clay - Skincare Alami dari Bahan Makanan, Aman Nggak Sih

DIY Skincare Alami– Memiliki kulit wajah cerah dan sehat tentu merupakan idaman setiap perempuan. Agar mendapatkan wajah berkilau alami, perempuan biasanya menggunakan skincare. Ada banyak jenis skincare yang beredar di pasaran, disesuaikan dengan permasalahan dan jenis kulit masing-masing. Namun, skincare yang beredar juga ada yang terbuat dari bahan-bahan berbahaya bagi kulit. Oleh karena itu, banyak yang beralih ke skincare alami karena dinilai lebih aman.

Baca juga: Cara Mengatasi Jerawat Saat Hamil Menggunakan Produk Skincare Alami

Mengingat bahwa biasanya skincare alami dipatok harga yang cukup mahal, banyak yang kemudian memutar akal kreatif dan terbitlah DIY (Do It Yourself) skincare alami yang biasanya diolah dari bahan-bahan makanan yang umumnya disimpan di rumah

Walaupun lebih murah dan mudah didapat, sebenarnya DIY skincare alami lebih beresiko untuk wajah. Beberapa bahan makanan justru dapat merusak wajah jika diaplikasikan langsung.  Para ahli menilai membuat sendiri skincare tanpa memiliki pengetahuan mengenai formulasi skincare dapat memberikan dampak buruk bagi kulit wajah, bahkan dapat memperburuk kondisi yang dialami.

Kira-kira, apa saja sih bahan makanan yang tidak aman diaplikasikan langsung ke wajah dan bagaimana efeknya ke kulit? Berikut ini tujuh bahan makanan yang sebaiknya dihindari 

DIY Skincare Alami Pertama, Lemon

Lemon merupakan salah satu bahan alami yang kaya akan antioksidan sehingga sering digunakan sebagai bahan DIY Skincare Alami. Banyak orang menggunakan lemon langsung di wajah untuk mengatasi masalah pigmentasi dan mencerahkan kulit. Kenyataannya, lemon justru tidak baik jika langsung diaplikasikan pada kulit.

Dikutip dari Healthline, lemon bersifat sangat asam sehingga dapat mengganggu keseimbangan pH kulit sehingga memicu reaksi alergi yang parah, membuat kulit  kering, kemerahan hingga mengelupas. Lemon bahkan dapat menyebabkan masalah yang disebut phytophotodermatitis, reaksi peradangan kulit. “Jika digunakan pada kulit yang terpapar sinar matahari, lemon dapat menyebabkan reaksi melepuh dan hiperpigmentasi,” kata dokter kulit bersertifikat Rita Linkner yang berbasis di New York.

Kedua, Putih telur

Putih telur dipercaya mampu membersihkan pori-pori, mengatasi minyak berlebih, hingga membantu permasalahan jerawat sehingga sering digunakan sebagai masker. Protein pada putih telur memang dapat mencerahkan kulit dan meningkatkan elastisitas kulit, tetapi bukan berarti boleh langsung dioles ke kulit.

Padahal,  putih telur dapat menimbulkan masalah yang serius pada kulit akibat infeksi bakteri salmonella jika langsung diaplikasikan. Dikutip dari Allure, sebuah studi mengklasifikasikan ada infeksi kulit langka yang disebabkan oleh bakteri salmonella.

Ketiga, Kayu manis

Kayu manis atau cinnamon  memiliki manfaat antimikroba dan digunakan dalam penyembuhan luka. Walau begitu, kayu manis juga memiliki dampak buruk jika langsung diaplikasikan ke kulit. Mengoleskan langsung kau manis ke wajah berpotensi menimbulkan alergi dan iritasi. Selain itu, mengoleskan langsung juga beresiko membuat wajah merasakan sensasi kesemutan dan kemerahan. Beberapa orang yang mencoba masker dari kayu manis bahkan mengalami luka bakar.

Keempat, Kunyit

Banyak orang menggunakan kunyit sebagai masker karena dinilai dapat mengurangi kerutan dan menyamarkan jerawat. Padahal, mengoleskan langsung kewajah dapat memberikan efek buruk bagi kulit. Dikutip dari Idiva, kunyit menghambat produksi melanin (pigmen kulit) dan bisa membuat kulit lebih rentan terbakar sinar matahari.

Kelima, Cuka Apel

Kebanyakan orang menggunakan cuka apel sebagai toner alami karena sifat asamnya dan dapat menyeimbangkan pH kulit. Akan tetapi, sebenarnya cuka apel dinilai tidak baik untuk kulit wajah, 

Dikutip dari Allure, Ava Shamban, dokter kulit dari California, mengatakan bahwa cuka apel berpotensi menimbulkan iritasi dan sensitivitas berlebihan terhadap matahari. Jika diaplikasikan tanpa dilarutkan terlebih dahulu, dapat menimbulkan peradangan dan depigmentasi pada kulit.

Keenam, Baking Soda

Banyak yang mengatakan bahwa baking soda bermanfaat untuk meredakan peradangan dan mengempeskan jerawat serta ampuh untuk melawan komedo. Kenyataannya, baking soda mengandung basa yang tinggi sehingga dapat  menyebabkan kulit kering, iritasi kulit bahkan menghilangkan minyak alami pada lapisan kulit.

Ketujuh, Gula pasir

Banyak yang menggunakan gula pasir sebagai masker wajah dan scrub karena butirannya dinilai dapat mengangkat sel-sel kulit mati.  Kenyataannya, scrubbing dengan gula pasir tidak disarankan karena gula memiliki butiran yang tajam sehingga dapat menimbulkan peradangan, iritasi, dan kemerahan, termasuk memperparah kondisi yang sedang dialami.

Nah, itu tadi tujuh bahan dapur yang pernah menjadi tren dan sebaiknya tidak lagi digunakan sebagai DIY skincare. Daripada salah langkah dan berujung menambah permasalahan wajah, lebih baik langsung saja gunakan skincare alami yang terbukti berkhasiat dan aman digunakan jangka panjang seperti Klei & Clay. Founder Klei & Clay, Divanda Gitadesiani, memiliki sertifikasi formulasi skincare sehingga seluruh produk Klei & Clay aman digunakan.

 

Penulis: Eva Gianna K.