Klei and Clay - 5 Tips Sehat dan Glowing Kala Cuaca Panas

cuaca panas ekstrim – Akhir-akhir ini, Indonesia dilanda cuaca panas dengan suhu udara selalu di atas 30 derajat Celcius. Bahkan, salah satu wilayah Indonesia, tepatnya Ciputat, Tangerang Selatan sempat tercatat mengalami kenaikan suhu hingga 37 derajat Celcius. Tidak hanya Indonesia, negara-negara yang berada di wilayah Asia turut merasakan cuaca panas ekstrem yang diakibatkan oleh gelombang panas (heat wave), seperti Bangladesh yang mencapai suhu 51 derajat Celcius dan India yang mencapai suhu 45 derajat Celcius. Walau begitu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan cuaca dan suhu udara panas yang melanda Indonesia belakangan ini bukan karena gelombang panas. Dilansir dari Kompas.com, Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati, mengatakan, fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini tidak masuk dalam kategori gelombang panas, merujuk kepada karakteristik fenomena maupun karakteristik pengamatan suhu. BMKG memprediksi penyebab terjadinya cuaca panas ekstrem di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya karena dinamika atmosfer yang tidak biasa, gerak semu matahari, perubahan iklim, pemanasan global dan intensitas maksimum radiasi matahari.

Baca Juga: Kulit Kusam Akibat Paparan Debu dan Polusi, Ini Solusinya!

Cuaca panas di Indonesia tidak hanya membuat gerah, tetapi juga diperburuk dengan adanya polusi dimana-mana. Menurut dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD, Rudy Kurniawan, kombinasi dari panasnya terik matahari dan polusi udara bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti dehidrasi. Dehidrasi tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan organ dalam tubuh, tetapi juga berpengaruh ke kesehatan kulit. Tubuh yang dehidrasi akan memicu terjadinya kulit kusam dan kering. Hal ini dapat terjadi karena kulit kehilangan elastisitas dan kelembapan alami. Pasalnya, hampir 64% struktur kulit terdiri dari air. Cairan ini memegang peranan penting dalam menjaga elastisitas lapisan terluar kulit (epidermis) sekaligus mencegah kulit menjadi kering.

Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyebutkan masyarakat tidak perlu panik, tetapi juga harus waspada dengan cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia akhir-akhir ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat Indonesia untuk berwaspada dalam menghadapi cuaca panas ekstrem. “Memang cuaca panas beberapa hari ini dan kedepan sedang tidak biasa. Untuk itu mari kita ikuti tips agar terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada diluar ruangan,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril (25/04) dilansir dari website resmi Kemenkes.

Berikut cara menghadapi cuaca panas ekstrem ala Klei & Clay:

Pertama, Jangan tunggu haus untuk minum

Seperti yang sudah kita ketahui, tubuh manusia 70%nya adalah air. Karenanya, tidak heran jika ahli kesehatan merekomendasikan minum air putih minimal 8 gelas sehari atau setara dengan 1-2 liter sehari. Terlebih, di cuaca panas ekstrem seperti saat ini, tubuh lebih rentan kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya. Oleh sebab itu, kebutuhan minum harian haruslah tercukupi. Apabila terasa repot, kamu dapat menyediakan botol minum berukuran 2 liter. 

Dr Syahril juga menegaskan untuk perbanyak minum air putih tanpa menunggu rasa haus tiba. Beliau juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi minuman berkafein, minuman berenergi, minuman manis dan minuman keras (alkohol). Selain meningkatkan resiko gula darah, minuman-minuman tersebut biasanya rendah nutrisi dan berdampak buruk jika konsumsi terlalu sering.

Kedua, Hindari baju berwarna gelap

Baju berwarna gelap cenderung menyerap panas sehingga tidak disarankan digunakan di kala cuaca panas seperti saat ini. Lebih disarankan untuk menggunakan baju berwarna cerah yang notabene memantulkan panas. Usahakan juga untuk memilih baju dari bahan yang nyaman dan adem seperti katun atau linen. Akan lebih baik jika baju yang Kleive kenakan merupakan jenis pakaian yang tahan sinar UV.

Ketiga, Gunakan sunscreen

Serupa dengan BMKG, Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) minimal SPF 30-50. Bahkan, sunscreen diwajibkan untuk diaplikasikan ulang minimal dua jam sekali, terutama saat berawan, setelah berenang, atau ketika berolahrga yang menghasilkan keringat berlebih.

Baca Juga: Tips Memilih Sunscreen Yang Bagus Untuk Kulit Berminyak

Sebelumnya, BMKG juga memprediksi bahwa indeks UV sinar matahari tertinggi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Berdasarkan grafik yang diunggah melalui akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg), puncak indeks UV sinar matahari tertinggi terjadi pukul 11.00 WIB. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan pada jam-jam siang hari. Jika memang harus keluar, pastikan sudah mengenakan sunscreen di wajah dan badan serta mengenakan proteksi tambahan seperti topi, payung atau kacamata hitam.

Sering malas pakai sunscreen karena bikin whitecast? Coba mix sunscreen favorit-mu dengan Rosanium Face Oil deh. Dijamin lebih nyaman sekaligus menghidrasi kulit.

Rosanium Face Oil

Keempat, Waspada heat stroke

Dalam menghadapi cuaca panas, Kemenkes meminta masyarakat untuk mewaspadai gejala yang muncul akibat cuaca panas ekstrem, yakni  heat stroke. Menurut dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD, Rudy Kurniawan, heat stroke atau pitam panas dalam bahasa Indonesia adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan ketika tubuh tidak lagi sanggup mengontrol suhu tubuh. Dalam kondisi ini, suhu tubuh akan naik dengan cepat, mekanisme tubuh dalam mengatur keringat akan mengalami kegagalan, dan tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk menurunkan suhunya. Heat stroke dapat dikenali dengan gejala seperti keringat berlebih, kulit terasa panas dan kering, jantung berdetak lebih cepat, kulit pucat, dan kepala pusing..

“Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau spons basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air,” sebut dr. Syahril. “Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan,” imbuhnya.

Kelima, Gunakan hydrating skincare

Cuaca panas bukan berarti boleh skip memakai skincare. Dalam cuaca yang super gerah seperti saat ini, kulit akan rentang kering dan dehidrasi, karenanya penting untuk mengutamakan skincare berbahan hydrating seperti aloe vera, hyaluronic acid, green tea, centella asiatica dan masih banyak lagi. Kleive bisa juga sering-sering menggunakan face mist ketika wajah dirasa kering. Mau nggak repot? Utamakan skinminimalism dalam skincare routine-mu, Kleive dan gunakan skincare natural seperti produk Klei & Clay.

Jojoba Cleansing Balm

Nah, itu tadi lima tips agar tetap sehat dan glowing selama cuaca panas ekstrem. Intinya, tubuh harus tetap terhidrasi dan tidak boleh melupakan skincare, salah satunya SPF. Selamat mencoba