Cara Mengatasi Fungal Acne —– Setiap kulit wajah pasti pernah mengalami masalah jerawat yang berbeda. Masalah jerawat itu lebih kompleks daripada kelihatannya, terdapat berbagai macam jenis jerawat tergantung pada penyebabnya apa. Salah satunya adalah fungal acne. Apa Kleive sudah pernah dengar tentang fungal acne sebelumnya?
Fungal acne dikenal sebagai Malassezia Folliculitis yang disebabkan oleh jamur atau fungi pityrosporum ovale, yang sebenarnya normal jika fungal acne hidup di kulit, namun jika tak terkendali dapat menyebabkan masalah kulit lainnya, seperti dermatitis seboroik. Pada dasarnya fungal acne tampak seperti jerawat, namun sebenarnya jerawat ini disebabkan oleh jamur yang menggelembungkan folikel rambut pada kulit dan menyebabkan benjolan seperti jerawat ataupun nanah.
Kulit yang normal, memiliki keseimbangan antara bakteri dan jamur, namun jika terjadi sesuatu yang menyebabkan menghilangnya bakteri secara berlebih, jamur bisa tumbuh melebihi yang seharusnya. Dan itu menyebabkan iritasi pada kulit, peradangan, dan tentunya fungal acne. Jadi Kleive harus tau kalau pada kondisi normal pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale kurang dari 47%, namun jika terjadi hal seperti di atas maka faktor pemicu tumbuhnya jamur meningkat sampai 74%. Oleh karena itu perlu banget diperhatikan kandungan dari produk skincare kalian agar tidak memicu pertumbuhan fungal acne, berikut kandungan skincare yang sebaiknya dihindari atau lebih berhati – hati dalam menggunakannya :
- Lauric acid
- Myristic acid
- Palmitic acid
- Stearic acid
- Oleic acid
- Linoleic acid
- Esters
- Galactomyces
- Coconut Oil
- Benzoyl Peroxide
Nah, jika kamu sudah terlanjur memiliki fungal acne, jangan khawatir, akan selalu ada jalan keluar untuk mengatasi segala masalah, termasuk masalah kulit fungal acne :
Hindari Pemicu dari Fungal Acne,
Hindari kandungan – kandungan diatas yang memicu tumbuhnya fungal acne.
Gunakan Antidote Fungal Acne
Apa tuh antidote? Antidote adalah obat penawar alias produk skincare dengan kandungan zat yang dapat melawan fungal acne. Seperti : Ketoconazole, Sulfur, Honey – Propolis, BHA, dan Urea.
BACA JUGA: Bye Acne Face Oil Vs Soothe Face Oil! Yang Mana Untuk Kulit Jerawat?
Kalian pasti bingung deh dengan istilah – istilah baru ini. Jadi untuk mengatasi permasalahan fungal acne dibutuhkan produk skincare dengan kandungan ketoconazole, yang merupakan bahan aktif antimikroba dan anti keratinolitik yang sering ditemukan di shampoo untuk mengurangi rasa gatal dan pertumbuhan fungi berlebihan.
Kemudian sulfur, sulfur memiliki sifat keratinolitik juga seperti ketoconazole, sulfur dapat melepaskan jamur bersamaan dengan sel kulit mati dari stratum korneum. Lalu ada Honey – Propolis, sebagaimana umumnya, madu dan propolis merupakan antimikroba dan anti peradangan alami terbaik yang dapat meredakan kemerahan yang muncul bersamaan dengan fungal acne.
Nah, jika BHA tentu sudah tidak asing dong Kleive, agen eksfoliasi kulit kita yang larut dalam minyak dan kerjanya sangat mendalam untuk membersihkan pori – pori kulit kita, termasuk membersihkan minyak berlebih pada kulit, agar tidak terjadi fungal acne. Untuk urea, merupakan underrated ingredient yang bermanfaat untuk menarik air dan menahannya di dalam kulit atau sebagai humektan.
Pada intinya, kulit kita membutuhkan bakteri agar tidak memicu pertumbuhan jamur yang tidak diinginkan pada kulit wajah. Penting sekali untuk memperhatikan kandungan dari skincare kita agar tidak mengandung zat – zat pemicu fungal acne, namun jika memang produk kamu mengandung zat – zat tersebut, cobalah untuk mengurangi penggunaannya, dan jauhi dari zat – zat pemicu lainnya, agar kulit tetap terlihat sehat dan cantik.
Oleh: Lestari N.A
Image: Dave Asprey Blog