Tanning, Bahaya atau Tidak?

Musim panas… saatnya liburan Kleive! Setuju dong, kalo kita perlu meluangkan sedikit waktu untuk berlibur setelah penat dengan kesibukan sehari-hari. Nah, saat liburan musim panas memang cocok banget memilih pantai sebagai tempat berlibur. Kalo kamu main-main ke pantai pasti melihat beberapa perempuan maupun laki-laki yang tengah berjemur di bawah terik matahari. Kamu tahu nggak Kleive, kira-kira mereka itu lagi pada ngapain? Yup, tanning. Tanning adalah suatu cara yang dilakukan oleh kita untuk mendapatkan kulit coklat dan terlihat eksotis.

Saat musim panas tiba, para selebriti hollywood beramai-ramai melakukan tanning untuk membuat kulit mereka menjadi kecoklatan dan eksotis. Tidak hanya selebriti Hollywood saja, banyak perempuan asia yang juga ingin mendapatkan kulit kecoklatan dan eksotis dengan melakukan skin tanning, yang dibagi menjadi dua cara yaitu outdoor tanning dan indoor tanning.

Outdoor tanning, adalah suatu cara mencoklatkan kulit yang dilakukan di bawah sinar matahari. Mereka yang memilih outdoor tanning biasanya akan menggunakan pakaian yang cukup terbuka agar semakin luas daerah kulit yang terkena sinar matahari, sehingga kulit yang menjadi kecoklatan semakin merata. Cukup lakukan outdoor tanning dengan bantuan body oil yang memiliki SPF selama maksimal satu jam, karena jika terlalu lama dapat menyebabkan kulit terbakar atau sunburn.

Indoor tanning, teknologi yang semakin maju semakin mempermudah kalian yang ingin mendapatkan kulit coklat dan eksotis. Alat yang dapat membantu mencoklatkan kulit yaitu tanning bed. Seperti namanya, tanning bed berbentuk seperti ranjang dengan lampu yang memancarkan sinar UV. Sinar yang dipancarkan tanning bed yaitu sinar UVA yang tidak akan membuat kulit terbakar.

Jadi, tanning itu bahaya atau tidak sih?

Tanning bisa menyebabkan kulit terasa terbakar atau sunburn. Hmm banyak cara mengatasi sunburn kok berarti tanning aman dong? Eits…. tunggu dulu Kleive, ternyata kulit kamu tidak akan berubah kecoklatan jika sinar ultraviolet tidak masuk ke dalam kulit kamu. Sinar ultraviolet yang masuk ke dalam kulit kamu akan menyebabkan kulit terasa terbakar dan bisa membuat sel-sel kulit kamu rusak lho Bahkan yang lebih parahnya lagi dapat meningkatkan resiko kanker kulit karena terdapatnya radiasi dari pancaran sinar matahari yaitu UVA dan UVB.

Kalau gitu indoor tanning lebih aman dong? Sayangnya, indoor ataupun outdoor tanning sama-sama kurang baik untuk kulit. Kenapa? Karena untuk mendapatkan kulit kecoklatan tetap memerlukan radiasi sinar ultraviolet yang berasal dari matahari ataupun lampu. Radiasi UV dapat menyebabkan kulit terasa terbakar (sunburn) dan penuaan dini seperti keriput, kulit kendur, bintik-bintik hitam dan kanker kulit. Bahkan melakukan tanning bed di bawah usia 35 tahun dapat meningkatkan resiko melanoma 75 persen.

Tapi buat kamu yang tetap ingin mendapatkan kulit kecoklatan dan eksotis, kamu perlu memperhatikan beberapa hal.

  1. Jangan terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari. Maksimal lamanya untuk melakukan tanning adalah satu jam. Hindari berjemur di antara pukul 11 siang hingga 4 sore. Waktu yang disarankan untuk berjemur adalah dari pukul 7 hingga 10 pagi. Jika kulit sudah terasa hangat, segeralah berteduh. Itu berarti kulit membutuhkan cooling down dari paparan sinar matahari.
  2. Gunakan sunscreen untuk melindungi kulit kamu dari sinar ultraviolet. Gunakan sunscreen 15-20 menit sebelum berjemur, agar sunscreen dapat meresap dan melindungi kulit kamu secara maksimal. Pastikan kamu gunakan sunscreen di seluruh area kulit yang akan terkena matahari pada saat berjemur. Lalu jangan lupa untuk selalu reapply sunscreen atau kamu bisa tambahkan tanning oil agar mendapatkan kulit coklat keemasan.
  3. Setelah melakukan tanning, oleskan body butter atau body lotion agar kulit tidak iritasi dan terasa gatal.
  4. Sering-sering minum air putih selama melakukan tanning agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.

Untuk mengurangi efek negatif tanning, kamu bisa mencoba sunless tanning, yang tidak menggunakan sinar ultraviolet. Sunless tanning ini biasanya menggunakan produk-produk yang dapat menggelapkan kulit. Bentuknya bisa berupa lotion, krim dan spray yang diaplikasikan ke kulit dan membuat warna kulit kecoklatan seperti sehabis melakukan tanning.  

BACA JUGA: Sunscreen VS Tan Spray. Pilih Yang Mana?

  • Tanning airbrush

Tanning airbrush dilakukan dengan menyemprotkan cairan khusus yang mengandung DHA. DHA adalah bahan aktif yang bekerja dengan asam amino yang dapat membakar sel-sel kulit mati dan kemudian akan timbul sel-sel kulit baru yang berwarna kecoklatan. Perlu diperhatikan, sebelum melakukan tanning airbrush, kamu harus melakukan scrub terlebih dahulu. Ini berguna untuk membuat warna tanning lebih menyerap dan menempel di kulit. Tanning airbrush sendiri dapat bertahan selama kurang lebih 7-10 hari. Membuat kulit kecoklatan dengan cara tanning airbrush dianggap lebih aman, karena tidak membutuhkan radiasi sinar ultraviolet.

 

  • Tanning products

 

Sekarang kamu bisa mendapatkan kulit kecoklatan tanpa perlu repot-repot pergi ke salon kecantikan, alias kamu bisa melakukannya sendiri di rumah. Saat ini sudah banyak produk-produk tanning yang menghasilkan warna kulit kecoklatan yang terlihat alami. Rekomendasi produk yang dapat membuat kulit kamu kecoklatan dan eksotis yaitu Banana Boat Summer Color Sunless Lotion.

Nah, bahaya atau tidaknya tergantung cara tanning kamu ya Kleive. Sekali lagi pastikan kamu melakukan tanning dengan cara yang aman dan tetap perhatikan resiko yang akan diperoleh ya Kleive. Jangan lupa semprotkan The Enchanted. Aloe-Rose Face Mist Klei & Clay agar kulit kamu tidak memerah akibat tanning ya. Selamat berlibur!

 

Oleh: Fariza Rahmadinna
Editor: Divanda Gitadesiani
Image: pinterest