Mendekati hari raya, biasanya semakin banyak brand yang memberikan diskon dan promo-promo. Keinginan belanja pun jadi semakin tinggi, ya nggak, Kleive? Biasanya, tiap orang memiliki dorongan secara emosional dan psikologis yang berbeda ketika berbelanja. Nah, pemicu ini yang harus kita kenali agar kita bisa mengatasi keborosan kita. Jadi, ada apa saja pemicunya?
Waktu
Perhatikan waktu dimana kamu biasa berbelanja, Kleive. Biasanya, kita akan bisa berbelanja dengan lebih bijak jika kamu punya energi lebih dan lagi nggak stress. Jadi, jika kamu mau lebih hemat, cari waktu dimana kamu memiiki energi yang lebih dan sedang tidak ada tekanan, Kleive.
Lingkungan
Apa ada lingkungan yang membuatmu lebih sering berbelanja, Kleive? Contohnya, bazar atau pameran. Jika kamu sudah mengidentifikasi lingkungan apa yang bisa mendorongmu untuk berbelanja lebih, kamu bisa menghindari lingkungan-lingkungan tersebut atau mengurangi intensitas mengunjungi tempat-tempat itu, Kleive.
Mood
Mood dan keadaan emosi yang berbeda bisa merubah energi kita sehingga bisa membuat kita lebih rentan untuk berbelanja. Misalnya kalau kita lagi stress, khawatir, atau marah, mungkin kita akan pergi ke mall untuk sesi retail therapy. Nah, coba rubah kebiasaanmu untuk pergi ke tempat atau situs perbelanjaan favoritmu dan pergilah ke gym atau tempat berolahraga lainnya. Olahraga bisa membuat mood-mu jauh lebih baik karena akan memicu endorfin. Yang terpenting adalah kamu mengidentifikasi mood apa yang membuatmu berbelanja lebih agar kamu bisa menghindarinya.
Baca Juga : pengaturan uang bulanan langkah awal untuk keuangan yang sehat
Tekanan dari teman
Apa menurutmu kamu paling banyak mengeluarkan uang ketika bersama teman-temanmu? Misalnya teman-temanmu sering mengajakmu bertemu ketika jam makan siang atau sering mengajakmu jalan-jalan keluar kota. Kamu bisa lho, tidak mengiyakan semua ajakan mereka, atau makan sebelum pergi bertemu mereka. Ada banyak cara untuk bergaul tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
Lifestyle
Apakah lifestyle kamu tidak sesuai dengan pemasukan kamu? Misalnya kamu harus berhutang agar bisa membeli brand high end yang kamu inginkan, ini tandanya lifestyle kamu tidak sesuai dengan uang yang kamu miliki. Coba yuk untuk mulai merubah gaya hidup kita. Pasti banyak alternatif yang lebih murah yang bisa kamu dapatkan yang sesuai dengan kemampuanmu.
Setelah melihat pemicu-pemicu diatas, apasih pemicu terbesarmu dan bagaimana kamu akan mulai mengatasinya? Share dong, Kleive!